Pada hari itu saya menerima email dari jasa hosting yang sudah saya gunakan selama bertahun-tahun, sebuah email pemberitahuan bahwa saya telat bayar sewa hosting bulanan saya. Well, kejadian tersebut sudah terjadi dalam beberapa bulan terakhir (tepatnya 4 bulan) sejak saya mengubah siklus hosting saya dari pertahun menjadi perbulan.
Biaya perbulannya tidak terlalu mahal sih, cuma Rp80.000/bulan. Yaaa… lebih mahal dari hosting yang lain sih, tapi saya sudah cukup lama hosting di sini.
Mengapa saya memilih siklus bulanan? Kelebihan memilih siklus bulanan adalah Anda selalu diingatkan setiap bulan berapa uang yang Anda habiskan untuk hosting blog Anda, sehingga Anda menjadi lebih rajin ngeblog.
Yup, setidaknya begitulah jalan pikiran saya.
Tapi kenyataannya, selama pakai siklus bulanan saya tidak berubah menjadi lebih serius ngeblog.
Kembali lagi ke masalah email yang saya terima…
Saya diberitahu bahwa saya telat bayar sewa hosting. Apakah Anda tahu mengapa saya telat bayar biaya hosting?
KARENA SAYA BARU TERIMA EMAIL PEMBERITAHUAN KETIKA SUDAH TELAT!
Well, memang 15 hari yang lalu saya terima email pemberitahuan bahwa sewa akan jatuh tempo 15 lagi.
15 HARI YANG LALU!
15 KEMUDIAN SAYA LUPA DAN BARU DIINGATKAN 16 HARI KEMUDIAN!
Jadi, ya. Saya harus mengulangi proses yang sama dengan 4 bulan terakhir. Saya menuju website hosting saya, buka profil saya, buka tiket support, minta dibuatkan invoice baru karena invoice yang telat sudah kadaluwarsa dan tunggu beberapa menit balasan dari support.
15 Menit Kemudian
Saya menerima email balasan dari support hosting saya. Saya sudah dibuatkan invoice baru yang siap untuk dibayar.
Dan saya sudah benar-benar siap untuk bayar… cuma tinggal masukkan pin mobile banking saya…
…lalu terlintas sebuah pikiran…
…mengapa saya harus tetap hosting di sini?
Saya membayar biaya bulanan sebesar Rp80.000 untuk sebuah paket hosting yang tidak terlalu bisa dibanggakan. Storage 3GB, CPU Power 1 core dan alokasi RAM 512MB.
Dengan biaya segitu saya mendapatkan kecepatan website yang biasa-biasa saja, support biasa-biasa saja dan bot untuk mengirim email pemberitahuan yang bikin saya telat.
Lalu saya menuju website hosting langganan saya yang lain, Domainesia. Saya lihat daftar harga hosting di sana dan saya menemukan fakta bahwa dengan harga yang sama dengan yang saya bayarkan di hosting lama saya, saya sudah mendapatkan paket hosting bisnis dengan Storage 6GB, CPU Power 2 core dan alokasi RAM 2048.
Saya punya beberapa website yang saya hosting di Domainesia dan jika saya ingat-ingat lagi, Domainesia hampir tidak pernah punya masalah. Semuanya berjalan lancar. Saya mengecek semua email dari Domainesia dan saya tidak menemukan email pemberitahuan maintenance server. Saya tidak tahu apakah mereka tidak mengirim email pemberitahuan jadwal maintenance ke pengguna atau mereka tidak pernah melakukan maintenance. lol
Satu hal yang menarik perhatian saya, sebuah promo diskon sebesar 25% bagi mereka yang mau migrasi hosting ke Domainesia. Bagusnya, proses migrasi sendiri dilakukan oleh tim support Domainesia tanpa dikenakan biaya.
Ya sudah, dengan sedikit merenung, memikirkan kenangan dengan penyedia hosting lama saya dan sedikit tanya-tanya dengan customer support Domainesia, saya akhirnya memilih untuk memindahkan website saya ke Domainesia.
Prosesnya sangat mudah: Transfer biaya hosting (kali ini saya beli pertahun), berikan informasi cPanel hosting lama dan yang perlu saya lakukan hanyalah menunggu staff IT Domainesia memelakukan proses migrasi blog WordPress saya ke hosting yang baru.
Ya, seperti yang mungkin sudah Anda ketahui, melakukan migrasi hosting WordPress cukup sulit, terlebih jika Anda tidak pengalaman. Dalam hal ini, saya sendiri memang tidak punya pengalaman memindahkan hosting. lol
34 Menit Kemudian
Berdasarkan log dari tiket yang saya buat untuk memindahkan hosting, hanya butuh waktu 34 menit untuk memindahkan seluruh file website ini ke hosting yang baru. Sangat cepat menurut saya. Well, file website ini sendiri tidak terlalu banyak sih, cuma sekitar 500MB, tapi hey! Mereka awalnya menjanjikan waktu 2-5 jam, namun selesai dalam waktu 34 menit. Jadi melebihi ekspektasi.
Yang perlu saya lakukan sekarang adalah mengubah nameserver domain saya ke nameserver Domainesia dan tidak sampai satu jam, website ini sekarang sudah berpindah hosting ke Domainesia.
Saya lalu memeriksa cPanel dan semua file-file website saya ada di sana. Nama database-nya juga sama seperti sebelumnya. Benar-benar seperti tidak ada yang berubah, kecuali logo cPanel yang sekarang sudah berubah menjadi logo Domainesia.
Beberapa hari kemudian saya membuat tulisan ini setelah saya melakukan tes kecepatan blog ini. Hasilnya, well, lebih cepat dari sebelumnya. Jika sebelumnya skor PageSpeed Insight saya mentok di 60, sekarang sudah bisa mencapai skor 95 untuk desktop. Seperti yang bisa Anda lihat (kecuali Anda pakai adblock), blog saya berisi iklan AdSense yang sangat mempengaruhi kecepatan load (terutama di mobile, mobile tetap mentok di 60 dan semuanya karena script dari AdSense), nah walaupun berisi iklan, kecepatannya bisa tembus 95 menurut saya sudah sangat bagus.
Saya sangat senang blog saya sekarang lebih cepat dari sebelumnya…
…dengan begitu mungkin saya akan lebih semangat ngeblog.
Mungkin.
Leave a Reply