Tidak terasa saya menghabiskan waktu lebih dari 3 jam buat browsing-browsing teknologi yang digunakan untuk membuat roket. Saya jadi kehabisan waktu buat ngeblog. Ah, namanya saja procrastinator. Melakukan hal-hal yang tidak penting dan mengorbankan hal penting sudah menjadi makanan saya sehari-hari.
Saya masih ingat pertama kali saya tertarik dengan roket. Waktu itu kelas 4 SD. Di perpustakaan sekolah saya memiliki ensiklopedia. Saya lupa itu ensiklopedia terbitan mana dan judulnya apa. Yang pasti ensiklopedia tersebut berisi banyak pengetahuan-pengetahuan dasar yang sangat menarik.
Waktu keluar main saya habiskan membaca ensiklopedia tersebut. Yang paling menarik bagi saya waktu itu adalah pembahasan tentang teknologi penerbangan.
Dan tentu saja, roket.
Tahun berlalu. Dengan sedikit rasa penyesalan mengapa saya tidak rajin membaca buku seperti dulu, saya kembali tertarik dengan roket. Alasannya tentu saja, karena Space X dan Falcon 9-nya. Saya jadi berpikir, bagaimana kalau saya mencoba buat roket sendiri?
Well, tidak perlu roket besar. Kecil saja sudah jadi. Yang bisa menerbangkan sebuah kemera aksi dan mendarat dengan selamat saja sudah oke. Jadi kita bisa lihat hasil rekamannya dan upload ke YouTube.
Ah, sebuah ide yang keren sekali.
Mungkin nanti jika punya dana saya akan membuat roket sendiri. Pertama akan saya coba dulu membuat roket air. Lalu roket dengan bahan bakar gula. Kalau berhasil dan punya lebih banyak dana, mungkin saya akan membuat roket dengan bahan bakar oksigen cair + alkohol.
LOL
Bisa masuk penjara kalau mencoba membuat roket berbahan bakar oksigen cair + alkohol. Karena itu sama saja bikin bom!
Atau bisa ditawari kerja di LAPAN?
Ah, membuat roket air dan roket gula sepertinya adalah target yang realistis. Semoga saja ide itu bisa terealisasi.
Leave a Reply