Sekitar 2 minggu lalu karena tidak ada kerjaan lain seperti biasanya, saya berjalan-jalan menelusuri blognya WordPress untuk sekedar mencari tahu informasi terbaru tentang platform blog yang saya gunakan ini. Mana tahu ada perubahan baru yang mereka lakukan.
Speak of the devil, ternyata WordPress benar-benar berencana membuat perubahan baru pada text editor yang digunakan untuk menulis blog! Mereka berencana menanamkan text editor bernama Gutenberg pada rilis WordPress 5.0 tahun ini.
Walaupun sekarang belum resmi dirilis, WordPress sudah terlebih dahulu merilis versi uji coba dari text editor ini dalam bentuk plugin. Jadi bagi Anda yang penasaran bisa langsung mengunjungi halaman plugin Gutenberg di alamat ini.
Pada halaman plugin tersebut, Anda bisa membaca review dari orang-orang yang sudah mencoba text editor Gutenberg. Opini orang-orang yang telah mencobanya terbagi dua. Ada yang suka ada yang tidak. Saya sendiri memilih untuk mencoba sendiri text editor baru ini dari pada mendengarkan opini orang-orang yang tidak saya kenal.
Dan begitulah… 2 minggu telah berlalu sejak saya pertama kali mencoba Gutenberg. Postingan pertama saya yang menggunakan Gutenberg adalah Lupa Ngeblog.
Yup, karena keasyikan mencoba-coba Gutenberg pada tulisan tersebut, saya jadi lupa kalau tulisan untuk hari itu belum selesai.
Tapi sekarang saya rasa adalah waktu yang tepat untuk menyelesaikan tulisan ini karena saya sendiri sudah memiliki cukup pengalaman untuk memberikan opini saya mengenai text editor baru dari WordPress yang akan ditanamkan pada WordPress 5.0
Tapi ini baru sekedar 'mencoba'. Belum masuk review. Kalau review mungkin akan saya tulis ketika Gutenberg sudah resmi dirilis.
Menulis Artikel Menggunakan Block
Pada text editor Gutenberg ini, WordPress memperkenalkan cara baru dalam menulis artikel. Yaitu menggunakan apa yang mereka sebut dengan Block. Cara kerja Block ini disebutkan seperti menyusun Lego. Anda menyusun potongan block demi block hingga menjadi sebuah artikel.
Atau jika kita menelusuri sejarah Johannes Gutenberg (pencetus printing press), kita bisa menganggap cara kerja block ini seperti susunan huruf dan angka yang membentuk sebuah block yang siap dicetak di atas kertas.
Maka dari itu, karena saya menulis artikel ini menggunakan Gutenberg, maka paragraf ini adalah block.
Dan ini adalah block.
Ini block.
Dan ini juga block.
Header ini juga adalah sebuah block.
Kutipan ini juga adalah sebuah block.
Dipo Putra

Space kosong di antara gambar dan tulisan ini adalah sebuah block!
Dengan adanya block-block ini, maka akan ada sedikit perubahan paradigma dalam penulisan artikel. Karena dalam penulisan artikel kita tidak terpaku pada satu tulisan panjang yang terdiri dari banyak paragraf lagi. Ketika Anda merasa bahwa suatu paragraf tidak sesuai/merasa kurang cocok penempatannya, Anda tidak perlu menghapus paragraf tersebut. Cukup dipindahkan saja letaknya ke atas atau ke bawah.
Atau tekan Enter di block tersebut untuk membuat block baru seperti ini.
Block Bisa Didaur Ulang
Anda ingat dengan gambar di bawah ini?

Itu adalah block sebelumnya yang saya daur ulang. Konsepnya seperti yang saya tuliskan tadi, seperti Lego. Kita bisa menempatkan block yang sama di manapun kita mau (dengan terlebih dahulu menjadikan block tersebut Reusable Block).
Mengedit Artikel Menjadi Lebih Mudah
Dengan penulisan artikel yang menggunakan block ini, saya menemukan diri saya menjadi lebih mudah dalam melakukan editing artikel. Saya tidak perlu takut tanpa sengaja menghapus paragraf yang sudah ditulis dan menimpanya dengan paragraf baru (menjadi sulit di undo). Karena sekarang yang Anda edit bukan paragraf lagi, tetapi block. Yang mana block tersebut terpisah antara satu dengan yang lain. Jadi, ketika Anda melakukan editing, hanya block itu saya yang terpengaruh (jika di undo, hanya block itu saja yang ter-undo).

Selain itu tentang peletakan gambar, dengan adanya block ini saya bisa bervariasi dalam peletakan gambar tanpa harus menggunakan plugin atau mengedit syntax html-nya. Semuanya sudah ada di Gutenberg. Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya sesuai dengan kreatifitas. Sesuai dengan yang Anda lihat di sini.
Berbicara tentang syntax html, sekarang mengedit syntax html secara langsung di artikel juga menjadi lebih mudah. Mengapa? Coba tebak mengapa…
Ayo tebak!
Sudah?
Yup, dengan adanya block, jika Anda ingin mengedit syntax html secara langsung, maka Anda hanya perlu mengedit syntax html block itu saja!
Sangat jauh berbeda dengan text editor standar. Jika Anda ingin mengedit syntax html di text editor standar, maka Anda harus mengedit seluruh artikel! Seluruh artikel yang Anda tulis akan menjadi syntax html dan Anda harus mencari di mana syntax yang ingin Anda ubah secara manual. Bikin pusing!
Mari kita coba…
Yup, jauh lebih mudah mengedit syntax html menggunakan Gutenberg.
Masih Tahap Percobaan
Saya sendiri sudah membuat banyak tulisan menggunakan Gutenberg yang berupa plugin ini. Saya baru tahu kalau ternyata WordPress belum merekomendasikan untuk menggunakan Gutenberg tadi siang. Tapi ya sudahlah, mau bagaimana lagi? Saya sudah keasyikan pakai Gutenberg.
Karena memang, sekarang Gutenberg masih dalam tahap uji coba. Masih banyak bug sana sini. Terkadang loadingnya lama. Terkadang upload gambar lama. Terkadang untuk tekan Publish saja haru menunggu proses penyimpanan yang memakan waktu hampir 30 detik. Proses penyimpanan ini juga membutuhkan banyak file revisi, sehingga membuat file revisi menjadi membengkak dan saya harus membatasi berapa banyak file revisi yang bisa disimpan.
Tapi hey! Setiap ada update baru, plugin Gutenberg selalu menjadi lebih stabil.
Penutup
Text editor baru dari WordPress ini memiliki banyak fitur-fitur yang menjanjikan. Fitur-fitur pada Gutenberg ini merupakan fitur-fitur yang benar-benar saya harapkan akan terwujud di masa depan. Karena saya sendiri benar-benar menikmati proses penulisan artikel menggunakan Gutenberg dan sudah sulit untuk kembali ke text editor standar.
Pada saat artikel ini ditulis, saya masih belum menemukan tanggal pasti kapan WordPress 5.0 akan dirilis dengan Gutenberg sebagai text editor default-nya. Yang pasti saya sangat menanti-nantikan text editor masa depan ini.
Bagaimana dengan Anda?
keren gan gutenberg, tapi masih nyaman pake klasik editor lebih cepet sederhana.