Sudah sejak tadi malam saya menimbang-nimbang untuk kembali lagi menggunakan tema Twenty Sixteen yang sejak dari awal ngeblog saya gunakan. Ya, pada saat membuat tulisanĀ Sudah Saatnya Mengutamakan Kualitas Tulisan yang mana dalam tulisan tersebut saya menyebutkan bahwa menggunakan tema premium adalah sebuah kemajuan, tapi dalam hati saya berpikir, "Apakah benar begitu?".
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa memang tema premium yang saya gunakan memiliki banyak pilihan customisasi yang bisa diatur sesuka hati. Ada banyak pilihan yang bisa digunakan untuk membuat tampilan blog ini menjadi terlihat lebih professional. Serta customisasi post dan page yang dijamin bisa membuat orang bertanya-tanya tema apa yang saya gunakan.
Tapi setelah banyak melakukan customisasi beberapa hari belakangan ini menggunakan tema premium yang saya dapatkan gratis dari Dewaweb, saya menjadi teringat satu hal:
Saya cuma ingin menulis.
Saya memulai segalanya dari awal membuat blog ini karena saya cuma ingin menulis. Saya cuma ingin menuliskan apa yang ada di pikiran saya dan membagikannya di blog ini. Saya tidak mau apapun lagi.
Saya tidak butuh tema premium yang bisa dikustomisasi sedemikian rupa hanya untuk membuat tampilan blog ini lebih keren. Saya menghabiskan terlalu banyak waktu untuk melakukan customisasi yang sampai kini masih saja belum selesai.
Saya rasa di masa depan jika terus menggunakan tema premium ini, saya masih saja akan terus melakukan kustomisasi dan kustomisasi lainnya untuk membuat tampilan blog ini lebih sempurna dari masa ke masa.
Itu adalah pekerjaan yang melelahkan.
Dan itu bukan fokus saya.
Saya cuma ingin menulis.
Rasanya memang sudah cukup bagi saya untuk menikmati pengalaman menggunakan tema premium. Saya memutuskan untuk kembali menggunakan tema bawaan yang sudah menemani saya selama membuat puluhan tulisan di blog ini. Selain itu, tema premium yang saya gunakan ternyata masih belum kompatibel dengan Gutenberg yang sudah sangat nyaman saya gunakan.
Saya rasa blog ini memang tidak ditakdirkan untuk menggunakan tema premium. Karena saya sudah tahu bagaimana rasanya menggunakan tema premium, maka ya begitulah. Saya jadi tidak tertarik lagi untuk menggunakan tema premium.
Yang ini saja sudah sempurna.
Leave a Reply